Review Apa Aja · StoryTime

Potong Rambut Sendiri (DIY+Tutorial)

Di tahun 2018 kemarin, saya sakit kurang lebih sebanyak empat kali. Kalau sudah sakit (demam + batuk + asma) saya keseringan tepar (full bedrest / ditempat tidur) seminggu lebih, belum lagi dimasa pemulihan yang juga butuh waktu yang gak sebentar. Walau sudah mendingan gitu, masih belum bisa kemana-mana atau beraktivitas. Keluar kamar untuk buang air, kadang masih gak kuat apalagi kalau tetiba terbatuk-batuk atau mendadak sesak napas.

Saya kalau sakit (batuk, khususnya) gak bisa ngapa-ngapain. Dalam keadaan sehat saja kondisi saya lemah, apalagi sakit. Jadi tambah lemah. Terbatuk-batuk membuat napas saya jadi putus-putus dan gak kuasa untuk sekedar duduk, belum lagi kalau asma ikutan kambuh.

Dari kecil, saya sering memanjangkan rambut. Lalu kalau sudah sangat panjang, saat sakit pasti terpaksa dipotong. Agar tidak merepotkan Ibu yang mengurus. Saya juga merasa sedih, selama sakit berhari-hari rambut gak terurus. Diusel-usel sampai kusut dan hampir gempel.

Di tahun 2009 hingga 2011, itu masa-masa terpaksa rambut saya potong pendek seperti laki-laki. Waktu itu kondisi drop banget. Mulai di tahun 2012, saya yang biasanya rajin ke salon potong rambut kembali mengenang masa kecil yang suka memanjangkan rambut. Pasca operasi jantung, saya merasa kondisi sedikit lebih baik. Gaya rambut favorit saya itu model emo hair. Perpaduan antara layered hair and shaggy hair.

Hal yang paling menyedihkan, ketika harus potong rambut.

Sepanjang tahun 2013 hingga 2014, saya sempat potong rambut lagi. Tapi, hanya dipertipis (layer) tanpa mengurangi panjang asli rambut.

Di tahun 2015 hingga 2018, saya potong rambut sendiri. Yang bagian ujungnya dipotong kurang lebih 3 sampai 6 cm, agar rambut tetap sehat dan tidak bercabang juga saya rasa rambut sepanjang pantat sudah lebih dari cukup.

Tutorial potong poni. Nemu di facebook, lupa dari FP mana…

Untuk poni, saya potong sendiri juga. Pakai metode hack hair cut. Iya, tidak rapi sih. Tapi kebetulan rambut saya tipe kriwel dan ber-volume, jadi tidak terlalu kentara kalau potongannya kacau.

Dari akhir tahun 2018, saya sudah berencana potong rambut, tapi waktu itu masih ragu dan berpikir. Takut belum ikhlas dan kecewa. Hingga di awal januari dan februari 2019, saya sakit berturut-turut. Rasanya sayang sama rambut jadi gak terurus. Sempat sih dalam kondisi sakit, dengan susah payah untuk bisa duduk sebentar kemudian rambut dijalin dua sama Ibu. Namun, saya merasa sedikit ribet dan juga jadi tambah merepotkan Ibu. Mengurus saya yang sakit saja pasti melelahkan.

Saat saya mengutarakan rencana potong rambut, Bapak sempat tidak mengizinkan. Tapi melihat kuatnya keinginan diri ini, Bapak menyerahkan keputusan itu ditangan saya. Saat sudah dapat lampu hijau dari Bapak, giliran Ibu marah-marah. Akan sangat kecewa bila saya nekad potong rambut. Mencoba bernegoisasi dengan Ibu sampai akhirnya Ibu memasrahkan keputusan saya.

Foto terakhir saat rambut masih panjang

Sebenarnya saya sudah lama menyimpan tutorial potong rambut sendiri. Tapi entah, niat potong rambut malah timbul-tenggelam. Begitu sakit, malah gregetan ingin segera sembuh dan potong rambut. Giliran saat sehat, kok ya sayang rambutnya.

Ketika sudah mantap mau potong rambut, eh, ada aja halangan. Tapi syukurah, kemarin siang sebelum mandi langsung potong rambut tanpa mikir panjang.

Semalam sebelum potong rambut, saya sempat buka youtube, lihat video orang-orang yang lebih dulu mempraktekkan tutorial yang beredar di internet. Dan sebalnya, saya malah menemukan satu video berisi kumpulan 7 orang yang gagal memotong rambutnya sendiri. Itu tuh membuat saya gak bisa tidur semalaman. Baru bisa tidur pukul enam pagi.

Video tersebut, saya tonton berulang kali, kemudian saya analisa. Ya, memang tekniknya hampir mirip, tapi saat mereka eksekusi (bersiap memotong rambut), mereka lupa trik yang sebenarnya. Malah memvariasikan sendiri lalu mengira hasilnya akan lebih bagus. Sehingga potongan rambutnya jadi kacau dan gak sesuai ekspektasi, jauh berbeda dari hasil tutorial.

Oh iya, satu lagi. Setiap orang beda tipe model rambutnya. Kebetulan rambut saya yang kriwel ini sangat pas untuk mengikuti tutorial diy hack hair cut.

Saya sempat merekam saat potong rambut berlangsung. Namun, hasil videonya kurang bagus. Jadi, saya hanya bisa membagikan beberapa tangkapan layar di detik-detik tertentu dari video.

Sebelum dipotong
Maaf dan terima kasih rambut panjang
Dimulai dengan dag-dig-dug
Setelah disisir rapi lalu diikat
Dua ikatan, ya? Yang satu poni, yang satunya rambut keseluruhan
Berdoa dulu kemudian dengan hati lapang mulai gunting perlahan
Gak rata nih potongannya. Sulit motong rambut seikat gituhhh
Lanjut ke poni
Rambut asli sebelum potong 89 cm. Bagian rambut yang terpotong berukuran 55 cm. Rambut sudah didonasikan ke #HairForHope / @RambutUntukHarapan. Untuk anak2 kanker di RS.Sanglah
Hasilnyaaaa… Saya suka-saya suka

Saat potong rambut kemarin, ketika rambut sudah terpotong, agak kurang rapi (masih diikat karet). Karena sulit ternyata potong rambut sekaligus, terlebih rambut saya tebal sekali. Namun saat ikatan saya lepas, ternyata hasilnya gak semengecewakan saat rambut masih terikat.

Pake aplikasi edit foto. Belom pede sama rambut baru
Nyoba pakai kacamata dan bando yang baru dibikin kemarin malam. Rombakan dari flower crown

Hasil dari tutorial yang kebetulan rambutnya lurus berbeda dengan rambut saya yang bergelombang. Rambut lurus juga membuat hasil potongan jadi kentara gak rapi. Sedangkan rambut bergelombang, kekurangan dari hasil potongan bisa tersamarkan dengan sendirinya. Dan, kemungkinan (mungkin ya) tutorial itu gak cocok untuk rambut keriting —ya ampun, saya merasa rasis, duuuh maaf, ya…

Sumber tutorial dari pinterest. Forget to save original link. Sorry…

The bottom line is, saya sangat suka dengan hasilnya. Lebih bagus dari ekspektasi. Siapapun yang pertama kali memiliki ide dan sharing trick hack hair cut ini, saya pengen bilang matur tengkiyu banget-banget-banget, terima kasih banyak-banyak-banyak. Tutorialnya sangat membantu sekali. Terlebih untuk saya yang gak modal (baca : gak punya uang —untuk jasa potong rambut di salon). Cuma modal nekad sama k(e)reatif.

Akhir kata, bagi yang ingin potong rambut sendiri dengan teknik yang sama, saya cuma ingin mengingatkan. Perhatikan dengan baik dan detail, pahami benar tekniknya lalu pikirkan dengan cara mengira-ngira. Sebelum memotong rambut secara pasti, jangan melewatkan ataupun menyepelekan step by step, apalagi mengubah atau iseng memvariasikan. Ya kecuali, emang niat ingin membuat sesuatu berbeda, yang lain dari pada yang lain atau berpikir akan mendapatkan trik baru yang lebih bagus.

Denpasar, 21 Februari 2019

Radita Puspa

3 thoughts on “Potong Rambut Sendiri (DIY+Tutorial)

  1. Wahhhh rambut panjangnya dipotong…kalo Bli lagi manjangin rambut malah..hahaha.
    Tutorialnya oke punya, keep sharing yah.
    Salam hangat dari Rumah Kedua – igedenurhadi.net

    Like

Leave a comment